Monday, August 8, 2011

After Seven Years



Setelah lebih dari tujuh tahun, akhirnya saya pergi juga ke dokter syaraf hari Sabtu lalu. Saya selalu takut dan parno duluan kalau mau pergi ke dokter untuk memeriksakan keluhan sakit yang satu ini. Saya pergi ke dokter setelah teman saya, Dita, bercerita tentang papanya yang sakit. Semua ciri-cirinya persis seperti yang saya alami.

Otot leher dan pundak saya kaku, katanya. Dokter menyebutkan nama penyakitnya dalam istilah kedokteran tapi saya tidak ingat karena kepanjangan. Sudah lebih dari tujuh tahun rasanya saya sering mengalami pegal-pegal di leher dan pundak. Sejak SMA kelas dua tepatnya. Saya masih ingat betul teman saya, Titha, sering ngomelin saya karena sering membunyi-bunyikan kepala. Gak bagus, katanya. Tapi saya melakukan itu untuk meredakan rasa pegal dan tegang di sekitar leher dan pundak.

Sekitar mungkin dua tahun lalu, rasa pegal dan tegang itu merambat sampai ke punggung. Kalau dipijetin rasanya enak banget, tapi habis itu ya balik pegal-pegal lagi. Rasanya saya sudah menghabiskan berpuluh-puluh tube Counterpain karena rasa pegal ini. Nah, setahun belakangan ini rasanya makin gak karuan. Saya sering sakit kepala saat rasa pegal dan tegang itu muncul. Syaraf di kepala rasanya seperti ketarik. Rasanya sampai mau jambakin rambut biar hilang.

Rasa pegal, tegang dan kaku di leher serta pundak saya itu bisa kumat kapan pun. Bahkan saat bangun tidur --yang harusnya kondisinya rileks dan santai-- saya bisa langsung merasa gak fit. Saya sempat kira mungkin penyebabnya salah bantal. Tapi masa iya salah bantal sampai tujuh tahun lamanya. Tapi memang rasa serba gak enak itu paling sering kumat kalau saya capek, habis kerja, lagi stress.

Sekitar sebulan yang lalu saya datang ke RS Thamrin (ini pun datang karena dipaksa pacar) untuk minta di rontgen lehernya, karena saya kira mungkin saja ada penyakit-penyakit aneh. Tapi hasil rontgen pun baik-baik saja, tidak ada yang aneh, tidak ada yang dikatakan sebagai penyakit. Saya dikasih obat dan Counterpain khusus, tapi tidak ada pengaruhnya. Jadi, saya putuskan untuk datang lagi ke rumah sakit.

Intinya, dokter bilang penyakit saya itu disebabkan life style yang tidak bagus. Tidak pernah olahraga, mudah marah, gampang stress, underpressure, serba terburu-buru, melakukan aktivitas dengan pola yang cepat dan serba ingin sempurna, itu semua katanya ciri khas dari orang-orang memiliki penyakit kaku otot seperti saya. Dokter bilang walaupun saya minum obab pelemas otot tapi tidak berolahraga maka penyakit ini akan terus ada. Dokter bilang bahkan ada pasiennya yang sudah mengidap penyakit ini hampir 30 tahun. Olahraga apapun bisa membantu kesembuhan penyakit ini, tapi yoga dan berenang adalah yang paling ampuh. Satu lagi, merubah gaya hidup. Harus lebih rileks dan santai.

Kedengarannya penyakit ini sepele ya? Atau penyebab penyakit ini rasanya seperti bukan hal yang besar. Tapi tujuh tahun lebih merasa sakit seperti ini, saya bisa bilang rasanya sangat sangat sangat tidak nyaman. Well, memang mau ga mau saya harus rajin olahraga sejak sekarang.

No comments:

Post a Comment