Thursday, August 25, 2011

About me, just adis ...


Berhubung ini blog bersama-sama..maka saya akan jadikan blog ini ajang narsis! Yeay!
Tapi apa yang mau saya narsiskan ya? Sejak dulu saya bingung kalau harus menceritakan diri sendiri, enaknya memang diadopsi ke dalam kisah fiksi, rasanya lebih bebas dan nyaman. Tapi baiklah, saya punya sedikit cerita tentang diri saya, akan saya coba tuliskan..   
Suami saya bekerja sebagai seorang terapis, saya sudah berkali-kali diterapi olehnya untuk ‘mengobati’ berbagai pobia dan hal-hal lainnya yang menggangu hidup saya. Saya sudah diterapi untuk memaafkan beberapa orang yang menyakiti saya, saya sudah diterapi untuk tak takut terhadap beberapa hal. Namun, ada satu hal yang belum sempat terlaksana hingga kini, padahal sesungguhnya ini sangat menggangu saya. Apakah itu?
Saya takut TINGGI!
Oke, ini bukan narsis ya, tapi buka aib. Karena udah terlanjur di tulis, mari kita lanjutkan dengan harapan listrik mendadak mati. Satu, dua, tiga. Ah, ternyata listriknya tak mati juga. Baiklah saya lanjutkan, mudah-mudahan mendadak koneksi internetnya lambat dan saya batal posting. 
Pengalaman bodoh saya...
1.       Dari semua permainan di Dufan saya takut dengan dua permainan. Pertama Rajawali, kedua Bianglala. Yes, Bianglala. Bahkan bocah baru lahir aja boleh naik Bianglala kenapa saya gak berani? Silakan tantang saya naik apa saja asal TIDAK dua permainan tadi. Halilintar saya pernah naik 4 kali berturut-turut tanpa mules, tanpa panik, tanpa takut sama sekali. Halilintar memang naik ke atas, tapi luncurannya juga sangat cepat hingga tak begitu terasa. Suatu waktu saya ke Dufan dengan teman-teman saya, sore hari mereka mengajak saya naik Bianglala. Mereka bilang romantis loh lihat sunset. Saya tau kemampuan saya, saya pasti gak betah ada di atas. Tapi karena mau uji nyali maka saya pun nekad naik wahana itu. Hasilnya? Teman saya sampai gak tega lihat saya yang cuma mematung di Bianglala sampai tidak bisa bergerak. Saya pun bertanya dalam hati : DIMANA ROMANTISNYAAAA??

2.       Saya benci take off! Padahal kalau Take off diminta untuk buka kaca jendela pesawat, tapi justru itu yang bikin jantung saya detaknya kaya orang marathon keliling Indonesia. Ah, makanya saya menghindari transit, gila masa saya harus dua kali take off untuk satu kali perjalanan domestik. Tapi ketika saya sudah di atas awan saya akan lebih tenang. Kalau daratan mulai terlihat lagi, ah saya dag dig dug lagi. Rasanya mau terjun payung aja. Eh, terjun payung lebih parah ya? Oke, saya berharap si pilot ngebut dan cepaaaaat sampai tujuan gak pake lama.

3.       Saya ga minat bunge Jumping!! Oke, silakan bilang saya cupu, gak punya nyali. Tapi serius saya tidak minat. Rasanya kalau dipaksa saya bisa pingsan di atas menaranya. Pengalaman saya flying fish di Benoa yang tingginya tidak seberapa saja jantung saya seperti mau misah dan kecebur ke laut. Semua yang pernah naik flying fish tau kan itu tingginya tidak ada apa-apanya dibandingkan paralayang? Jauuuuuh bangeeet! Flying Fish yang seharusnya menyenangkan justru menjadi uji detak jantung buat saya. Adik saya yang di sebelah saya bisa loh ketawa-ketawa naik flying fish, saya? Ya bisa tebak sendiri ya. Saya tutup mata sajalah, karena cipratan air garam dari laut bikin mata saya perih.


4.       Ehm, ini yang terakhir dan mudah-mudahan gak ada hal bodoh lagi. Saya takut naik gondola di Taman Mini! Iya, iya..ini kedengarannya gak banget ya. Kalau orang lirik kiri kanan sampai putar leher buat liat pemandangan, saya? No. Saya nunduk liatin sepatu sendiri yang sebenarnya gak akan berubah juga jadi sepatu kaca biar saya lihatin terus.
Oke, cukup menyiksa bukan? Padahal begitu banyak hal indah di dunia ini yang bisa dilihat dari ketinggian. Saya lewati berbagai kesempatan itu, seperti kehilangan sunset yang tampak cemerlang dari atas Bianglala, pegununggan di Bali dan Pantai Kuta yang terlihat menawan tepat menjelang landing,  atau sekedar miniatur Taman Mini yang membuat kita bangga memiliki negeri semegah ini.
Tak semua orang memiliki ketakutan pada ketinggian seperti saya, banyak orang dengan berbagai ketakutan lainnya. Namun apapun itu semua ada ada pikiran kita, bagaimana pikiran kita mampu mengendalikan diri kita. Bebaskan saja dirimu, karena kamu yang punya kendali atas tubuhmu.
Dan saya? Saya pasti bisa keluar dari kephobian ini. Segera. Silakan tantang saya terjun payung!
Pingsan.  


Ya ampun, ini listrik tumben gak mati, terus modem koneksinya kenapa cepet banget ya. Duh, di posting deh nih.. 

Kadang Cinta

Kadang cinta berjalan mulus
Kadang cinta tak punya celah
Kadang cinta begitu dekat untuk mejadi nyata

Namun kadang cinta perlu diperjuangkan
Namun kadang cinta perlu menjadi menurut
Namun kadang cinta tak lebih mulia dari ibu
Namun kadang cinta harus mengalah atau
majulah perlahan..

Tuesday, August 9, 2011

Jual Diri

Haluuu,

Ini adalah posting pertama saya di blog yang ditulis bersama-sama dengan Meida, Jajang, Oneng dan Friska.

Saya mau kenalin diri ah, mau jual diri di blog ini. Inleiding atau pembukaan supaya kalian para pembaca bisa tahu siapa sih Rizky Amelia atau yang sering dipanggil Iboy ini?

Tolong jangan anggap saya gila ya. Saya mau bikin wawancara imajiner ekslusif dengan diri saya sendiri.

Q: Hai, boleh tahu nama kamu siapa?
A: Iboy. Eh, nama lengkapnya Rizky Amelia.

Q: Kenapa Iboy?
A: Kasih tahu nggak yaaa? [Kepala godeg-godeg] Males ah, jelasin sejarah nama Iboy. Baca blog pribadi saya aja... www.iboylogy.blogspot.com

Q: Ok, nanti saya baca deh. Lalu kamu sibuk apa sekarang?
A: Ya kerja lah!!

Q: Kerja apa?
A: Pekerjaan paling nikmat di dunia. Cuma disuruh ketemu orang, ngobrol sama orang itu dan hasil ngobrolnya ditulis.

Q: Wah seru ya kerjaan kamu..
A: Ya gitu deh..

Q: Hobi kamu apa?
A: Nulis.. Curhat di blog dan tidur.

Q: Pas dong hobi sama kerjaan kamu.. Pasti kamu nikmatin banget yah?
A: Kata siapa? Pekerjaan saya ini kadang bikin saya muak. Soalnya jadi tahu borok-boroknya negeri ini...

Q: Selain suka nulis, kamu suka apa lagi?
A: Suka film tapi jarang nonton film dan ke bioskop. Hehe. Oh ya, saya juga suka musik. Fleksibel, semua jenis musik saya dengar. Tapi paling suka sama Westlife dan boyband era '90an deh.

Q: Kamu nonton Westlife dong Oktober nanti?

A: Belom dapet tiketnya :'( tapi saya yakin pasti saya bakal nonton Westlife live di Jakarta.

Q: Ngomong-ngomong kamu udah punya pacar belom?

A: Belom. Ayo dong promosiin saya. Biar saya cepetan dapet pacar dan nikah.

Q: Pengen nikah muda?

A: Kalau pasangannya udah ada, ya hayuklah nikah muda. Tapi masalahnya pasangannya nggak ada...

Q: Kasihan...
A: Nggak perlu dikasihani yaaaa...

Q: Mimpi kamu apa?

A: Mau ke Belanda, mau sekolah di sana. Pokoknya mau ke Eropa..

Q: Kenapa suka Belanda?
A: Karna saya menguasai bahasa Belanda dan sudah belajar soal kebudayaannya. Penasaran pengen ngerasain langsung apa yang selama ini sudah saya pelajari..

Q: Kira-kira kapan mau ke Belanda?

A: Haddduuuuh, kapan ya? A.S.A.P!!!

Q: Aku doain deh ya... Semangat yaaa :)
A: Makasih...

Q: Kapan-kapan kita ngobrol lagi ya ;)

A: Anytime ;)


Sekian.

Monday, August 8, 2011

After Seven Years



Setelah lebih dari tujuh tahun, akhirnya saya pergi juga ke dokter syaraf hari Sabtu lalu. Saya selalu takut dan parno duluan kalau mau pergi ke dokter untuk memeriksakan keluhan sakit yang satu ini. Saya pergi ke dokter setelah teman saya, Dita, bercerita tentang papanya yang sakit. Semua ciri-cirinya persis seperti yang saya alami.

Otot leher dan pundak saya kaku, katanya. Dokter menyebutkan nama penyakitnya dalam istilah kedokteran tapi saya tidak ingat karena kepanjangan. Sudah lebih dari tujuh tahun rasanya saya sering mengalami pegal-pegal di leher dan pundak. Sejak SMA kelas dua tepatnya. Saya masih ingat betul teman saya, Titha, sering ngomelin saya karena sering membunyi-bunyikan kepala. Gak bagus, katanya. Tapi saya melakukan itu untuk meredakan rasa pegal dan tegang di sekitar leher dan pundak.

Sekitar mungkin dua tahun lalu, rasa pegal dan tegang itu merambat sampai ke punggung. Kalau dipijetin rasanya enak banget, tapi habis itu ya balik pegal-pegal lagi. Rasanya saya sudah menghabiskan berpuluh-puluh tube Counterpain karena rasa pegal ini. Nah, setahun belakangan ini rasanya makin gak karuan. Saya sering sakit kepala saat rasa pegal dan tegang itu muncul. Syaraf di kepala rasanya seperti ketarik. Rasanya sampai mau jambakin rambut biar hilang.

Rasa pegal, tegang dan kaku di leher serta pundak saya itu bisa kumat kapan pun. Bahkan saat bangun tidur --yang harusnya kondisinya rileks dan santai-- saya bisa langsung merasa gak fit. Saya sempat kira mungkin penyebabnya salah bantal. Tapi masa iya salah bantal sampai tujuh tahun lamanya. Tapi memang rasa serba gak enak itu paling sering kumat kalau saya capek, habis kerja, lagi stress.

Sekitar sebulan yang lalu saya datang ke RS Thamrin (ini pun datang karena dipaksa pacar) untuk minta di rontgen lehernya, karena saya kira mungkin saja ada penyakit-penyakit aneh. Tapi hasil rontgen pun baik-baik saja, tidak ada yang aneh, tidak ada yang dikatakan sebagai penyakit. Saya dikasih obat dan Counterpain khusus, tapi tidak ada pengaruhnya. Jadi, saya putuskan untuk datang lagi ke rumah sakit.

Intinya, dokter bilang penyakit saya itu disebabkan life style yang tidak bagus. Tidak pernah olahraga, mudah marah, gampang stress, underpressure, serba terburu-buru, melakukan aktivitas dengan pola yang cepat dan serba ingin sempurna, itu semua katanya ciri khas dari orang-orang memiliki penyakit kaku otot seperti saya. Dokter bilang walaupun saya minum obab pelemas otot tapi tidak berolahraga maka penyakit ini akan terus ada. Dokter bilang bahkan ada pasiennya yang sudah mengidap penyakit ini hampir 30 tahun. Olahraga apapun bisa membantu kesembuhan penyakit ini, tapi yoga dan berenang adalah yang paling ampuh. Satu lagi, merubah gaya hidup. Harus lebih rileks dan santai.

Kedengarannya penyakit ini sepele ya? Atau penyebab penyakit ini rasanya seperti bukan hal yang besar. Tapi tujuh tahun lebih merasa sakit seperti ini, saya bisa bilang rasanya sangat sangat sangat tidak nyaman. Well, memang mau ga mau saya harus rajin olahraga sejak sekarang.

Thursday, August 4, 2011

Let's Write and Share

It's all just about our pleasure to write. Confession of bad hair days, love story, hobby, sip of vanilla or rebellion of your pique.
Be free to post and share your words...


pic from here